20.2.10

Berdirilah dengan kedua kakimu

"aku belum menjadi bapak" ujar seorang pemuda pada laki-laki yang jongkok disampingnya, mengorek ngorek tanah basah sisa tangis langit semalam.

"aku belajar menjadi bapak untukmu" ucapnya lagi menyenderkan tubuhnya didinding tua dekat warnet tempat gaji yang dikantonginya. laki -laki yang jongkok itu tak menghiraukan apa yang dikata, dia masih mengorek tanah dan menguratkan tulisan dengan lidi bekas sate.

"kelak, jika aku menikah dan tak mungkin lagi bersamamu.. aku berfikir bagaimana dengan hidupmu yang tak bisa kau topang"

"aku sahabatmu, tentu aku peduli denganmu dan membantumu semampu aku memberikannya. tapi sahabat... aku hidup bukan hanya untukmu. dan aku yakin hidupmu tak mungkin melulu seperti ini. bisakah mulai dari sekarang, kau menuliskan skedul untuk dirimu dan bukan aku yang menuliskannya di skedulku yang sedikit terbengkalai??"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar